Dislokasi dapat terjadi pada sendi manapun di tubuh, tetapi yang paling sering terjadi adalah pada sendi bahu, siku, lutut, dan pergelangan tangan.
Dislokasi adalah kondisi di mana tulang di sendi bergeser atau keluar dari posisi normalnya.
Penyebab utama dislokasi adalah cedera atau trauma yang disebabkan oleh benturan keras. Trauma tersebut memaksa sendi keluar dari tempatnya.
Contohnya ketika seseorang terjatuh, tertabrak, atau bentuk trauma lainnya yang bisa menyebabkan benturan keras.
Kondisi Medis yang Menyebabkan Dislokasi
Selain itu, dislokasi juga dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti:
- Rheumatoid arthritis: Kondisi ini menyebabkan peradangan pada sendi, sehingga membuat sendi menjadi lebih lemah dan rentan mengalami dislokasi.
- Osteoporosis: Kondisi ini menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah, sehingga meningkatkan risiko dislokasi.
- Kelainan bawaan: Beberapa kelainan bawaan, seperti displasia sendi pinggul, dapat meningkatkan risiko dislokasi.
Faktor risiko dislokasi:
- Usia: Orang dewasa lebih berisiko mengalami dislokasi dibandingkan anak-anak.
- Jenis kelamin: Pria lebih berisiko mengalami dislokasi dibandingkan wanita.
- Olahraga: Beberapa jenis olahraga, seperti sepak bola, bola basket, dan rugby, memiliki risiko dislokasi yang lebih tinggi.
- Pekerjaan: Beberapa pekerjaan, seperti pekerja konstruksi dan atlet, memiliki risiko dislokasi yang lebih tinggi.
Gejala :
- Nyeri yang parah di sendi yang mengalami dislokasi.
- Pembengkakan di sendi yang mengalami dislokasi.
- Keterbatasan pergerakan di sendi yang mengalami dislokasi.
- Sendi yang mengalami dislokasi terlihat tidak sejajar dengan tubuh.
Baca Juga : Apakah Dislokasi Harus Dioperasi?
Penanganan dan Pemulihan
Tahap penanganan dislokasi:
Penanganan dislokasi harus dilakukan oleh dokter spesialis ortopedi. Penanganan yang dilakukan tergantung pada tingkat keparahan dislokasi.
Pada dislokasi ringan, tulang yang mengalami dislokasi masih bisa dimanipulasi kembali ke posisi semula oleh dokter. Prosedur ini dilakukan dengan memberikan anestesi lokal atau sedasi.
Setelah tulang kembali ke posisi semula, sendi akan dipasangi gips atau penyangga selama beberapa minggu.
Pada dislokasi berat, tulang yang mengalami dislokasi mengalami kerusakan yang cukup parah. Dalam kasus ini, dokter mungkin perlu melakukan operasi untuk mengembalikan tulang ke posisi semula.
Setelah operasi, sendi akan dipasangi gips atau penyangga selama beberapa minggu.
Pemulihan setelah penanganan dislokasi:
Setelah penanganan dislokasi, pasien perlu menjalani fisioterapi untuk mengembalikan kekuatan dan fungsi sendi. Fisioterapi biasanya dilakukan selama beberapa minggu atau bulan.
Tips Mencegah Dislokasi
Tips untuk mencegah terjadinya dislokasi:
-
Lakukan pemanasan sebelum berolahraga.
-
Gunakan teknik yang benar saat berolahraga.
-
Kenakan pakaian dan peralatan olahraga yang sesuai.
-
Jika Anda mengalami dislokasi, segera periksakan diri ke dokter.
-
Tips untuk mempercepat penyembuhan dislokasi:**
-
Ikuti instruksi dokter mengenai penggunaan gips atau penyangga.
-
Lakukan fisioterapi sesuai jadwal.
-
Konsumsi makanan bergizi yang kaya kalsium, vitamin D, dan protein.
-
Istirahat yang cukup.
-
Hindari merokok dan konsumsi alkohol.
Jika Anda ingin berkonsultasi tentang dislokasi, Anda dapat menghubungi Gadjah Mada Orthopaedic Center melalui nomor WA/telp :