
Apakah dislokasi harus dioperasi? Jawaban singkatnya adalah tergantung pada tingkat keparahan dislokasi dan kondisi medis pasien.
Dislokasi adalah kondisi ketika dua tulang yang membentuk sendi bergeser dari posisinya yang seharusnya. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri, bengkak, dan keterbatasan pergerakan. Dislokasi dapat terjadi pada sendi mana saja, tetapi paling sering terjadi pada bahu, lutut, dan siku.
Pada sebagian besar kasus, dislokasi tulang dapat diperbaiki dengan reduksi, yaitu mengembalikan tulang ke posisinya yang seharusnya. Reduksi dapat dilakukan oleh dokter atau tenaga medis lainnya yang memiliki pelatihan khusus.
Jika reduksi tidak berhasil atau jika dislokasi menyebabkan kerusakan pada saraf atau pembuluh darah, maka operasi mungkin diperlukan.
Kapan Dislokasi Harus Dioperasi
Dislokasi harus dioperasi jika:
- Tulang tidak dapat dikembalikan ke posisinya yang semula secara manual.
- Terjadi kerusakan pada pembuluh darah atau saraf di sekitar sendi.
- Dislokasi sering terjadi pada sendi yang sama.
- Pasien memiliki kondisi medis tertentu yang dapat memperburuk cedera, seperti osteoporosis.
Operasi dislokasi dilakukan untuk mengembalikan tulang ke posisinya yang semula. Operasi ini biasanya dilakukan oleh dokter bedah ortopedi. Operasi dislokasi dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu:
- Arthroskopi. Arthroskopi adalah prosedur bedah minimal invasif yang dilakukan dengan membuat beberapa sayatan kecil di kulit.
- Open reduction internal fixation (ORIF). ORIF adalah prosedur bedah terbuka yang dilakukan dengan membuat sayatan besar di kulit.
Operasi dislokasi biasanya dilakukan dengan anestesi umum. Dokter bedah akan melakukan sayatan kecil di sekitar sendi yang cedera. Kemudian, dokter bedah akan mengembalikan tulang ke posisinya yang seharusnya.
Setelah tulang berada pada posisi yang benar, dokter bedah akan memasang alat fiksasi untuk menjaga tulang tetap pada posisinya selama proses penyembuhan.
Baca Juga : Apakah Dislokasi Tulang Boleh Dipijat?
Perawatan Setelah Operasi Dislokasi
Setelah operasi dislokasi, pasien akan dibalut dengan gips atau ortosis untuk imobilisasi sendi. Pasien juga akan diberikan obat pereda nyeri dan antibiotik. Pasien akan menjalani terapi fisik untuk meningkatkan kekuatan dan jangkauan gerak sendi. Terapi fisik biasanya dimulai beberapa minggu setelah operasi.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah dislokasi, yaitu:
- Lakukan pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah berolahraga.
- Kenakan alat pelindung saat berolahraga.
- Hindari melakukan aktivitas yang dapat meningkatkan risiko dislokasi.
Jika Anda mengalami dislokasi, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Jika Anda ingin berkonsultasi tentang dislokasi, Anda dapat menghubungi Gadjah Mada Orthopaedic Center melalui nomor WA/telp :