Fragility fracture menjadi permasalahan kesehatan yang serius yang mempengaruhi kalangan lansia. Dampak dari patah tulang karena fragilitas ini meliputi rasa nyeri, penurunan kemampuan bergerak, serta pengaruh negatif terhadap kualitas hidup mereka.
Layanan Fragility Fracture di Klinik Ortopedi Jogja GMOC
Oleh karena itu, memiliki layanan unggulan dalam merawat fragility fracture pada lansia menjadi sangat penting, dengan tujuan untuk mengembalikan kualitas hidup yang aktif bagi mereka. Beberapa aspek penting yang menjadi bagian dari layanan tersebut meliputi:
- Pendekatan Interdisipliner Merawat patah tulang akibat fragilitas pada orang tua memerlukan pendekatan interdisipliner yang melibatkan berbagai tenaga kesehatan. Tim perawatan terdiri dari dokter ortopedi, spesialis endokrinologi, ahli gizi, terapis rehabilitasi, dan ahli farmasi yang bekerja sama untuk memberikan perawatan yang komprehensif. Kolaborasi ini memastikan bahwa semua aspek kesehatan orang tua diperhatikan secara menyeluruh, mulai dari diagnosis hingga perawatan jangka panjang.
- Evaluasi dan Penilaian Risiko Layanan unggulan dalam merawat patah tulang akibat fragilitas dimulai dengan evaluasi dan penilaian risiko individu. Proses ini melibatkan pemeriksaan medis yang komprehensif untuk mengidentifikasi faktor risiko yang dapat memengaruhi kesehatan tulang orang tua, seperti riwayat keluarga, gaya hidup, dan kondisi kesehatan mendasar. Dengan penilaian risiko yang tepat, langkah-langkah pencegahan yang sesuai dapat diambil untuk mengurangi kemungkinan terjadinya patah tulang akibat fragilitas di masa mendatang.
- Terapi Farmakologis yang Disesuaikan Dalam banyak kasus, terapi farmakologis diperlukan untuk mengatasi osteoporosis dan meningkatkan kepadatan tulang pada orang tua yang mengalami patah tulang akibat fragilitas. Layanan unggulan dalam merawat patah tulang akibat fragilitas menyediakan terapi farmakologis yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan riwayat medis individu. Penggunaan obat-obatan seperti bisfosfonat, terapi hormonal, atau terapi penggantian hormon dapat direkomendasikan oleh dokter untuk meningkatkan kepadatan tulang dan mengurangi risiko patah tulang di masa depan.
- Program Latihan Fisik dan Rehabilitasi Program latihan fisik dan rehabilitasi yang terarah memiliki peran penting dalam layanan unggulan merawat patah tulang akibat fragilitas. Program ini didesain untuk membantu orang tua memulihkan kekuatan, keseimbangan, dan mobilitas mereka. Terapi fisik yang terkoordinasi dengan baik membantu mengurangi rasa nyeri, meningkatkan kelenturan tubuh, dan memperkuat otot-otot penopang tulang, sehingga mengurangi risiko jatuh dan patah tulang di masa mendatang.
- Edukasi dan Dukungan Bagi Pasien Edukasi dan dukungan yang memadai bagi pasien dan keluarga mereka adalah hal penting dalam layanan unggulan merawat patah tulang akibat fragilitas. Ini meliputi pemahaman yang komprehensif mengenai kondisi patah tulang akibat fragilitas, manajemen penggunaan obat-obatan, serta pentingnya gaya hidup sehat. Dukungan psikososial juga memiliki peran penting dalam membantu pasien mengatasi dampak emosional dan psikologis dari patah tulang akibat fragilitas, serta memberikan motivasi dan semangat dalam proses pemulihan.
Baca Juga : Mengenal Cedera ACL, Cedera Yang Ditakuti Atlet Yang Sering Ditangani GMOC
Kesimpulan
Layanan unggulan dalam merawat fragility fracture pada orang tua memiliki peran sentral dalam mengembalikan kualitas hidup yang aktif bagi mereka. Pendekatan interdisipliner, evaluasi risiko, terapi farmakologis yang disesuaikan, program latihan fisik dan rehabilitasi, serta edukasi dan dukungan bagi pasien adalah komponen utama dari layanan ini.
Dengan adanya layanan unggulan ini, diharapkan orang tua yang mengalami patah tulang akibat fragilitas dapat mendapatkan perawatan terbaik yang membantu mereka memulihkan mobilitas, mengurangi risiko patah tulang berulang, dan menjalani kehidupan sehat dan aktif secara optimal.
Jika Anda ingin berkonsultasi dengan GMOC selaku klinik ortopedi Jogja, Anda bisa menghubungi nomor WA/Telp :
