Saraf kejepit adalah kondisi di mana terjadi tekanan berlebih pada saraf oleh jaringan-jaringan di sekitarnya, seperti jaringan tulang dan otot. Gangguan saraf ini dapat terjadi di seluruh bagian tubuh termasuk tulang belakang, pergelangan tangan, dan lainnya.
Saraf kejepit dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu atau bulan, tergantung pada tingkat keparahannya. Namun, saraf kejepit juga dapat kambuh kembali, terutama jika faktor penyebabnya tidak ditangani atau dihilangkan.
Penyebab Saraf Kejepit
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan saraf kejepit, antara lain:
- Cedera, seperti cedera akibat olahraga atau kecelakaan, dapat menyebabkan saraf terjepit.
- Melakukan gerakan berulang, seperti mengangkat beban berat dengan posisi yang kurang tepat, dapat menyebabkan saraf terjepit.
- Postur tubuh yang salah, seperti duduk atau berdiri dengan postur yang salah untuk waktu yang lama, dapat menyebabkan saraf terjepit.
- Obesiti, berat badan berlebih dapat menyebabkan tekanan pada tulang belakang, sehingga meningkatkan risiko terjadinya saraf terjepit.
- Radang sendi, seperti rheumatoid arthritis, dapat menyebabkan pembengkakan dan peradangan pada sendi, sehingga dapat menekan saraf.
- Kelainan tulang belakang, seperti skoliosis, dapat menyebabkan perubahan pada lengkungan tulang belakang, sehingga meningkatkan risiko terjadinya saraf terjepit.
Baca Juga : Obat Herbal yang Cocok untuk Cedera Saraf Kejepit
Faktor Saraf Kejepit Dapat Kambuh Lagi
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kambuhnya saraf kejepit:
- Usia, risiko terjadinya saraf kejepit meningkat seiring bertambahnya usia. Hal ini karena kelenturan bantalan tulang belakang akan berkurang seiring bertambahnya usia, sehingga meningkatkan risiko terjadinya saraf terjepit.
- Obesiti, berat badan berlebih dapat menyebabkan tekanan pada tulang belakang, sehingga meningkatkan risiko terjadinya saraf terjepit.
- Rutinitas yang melibatkan gerakan berulang, seperti pekerjaan yang mengharuskan mengangkat beban berat atau duduk dengan postur yang salah untuk waktu yang lama, dapat meningkatkan risiko terjadinya saraf terjepit.
- Kelainan tulang belakang, seperti skoliosis, dapat menyebabkan perubahan pada lengkungan tulang belakang, sehingga meningkatkan risiko terjadinya saraf terjepit.
Mencegah Saraf Kejepit Kambuh Lagi
Untuk mencegah kambuhnya saraf kejepit, penting untuk melakukan hal-hal berikut:
- Menjaga berat badan ideal, berat badan berlebih dapat menyebabkan tekanan pada tulang belakang, sehingga meningkatkan risiko terjadinya saraf terjepit.
- Melakukan aktivitas fisik secara teratur, aktivitas fisik yang teratur dapat membantu menjaga fleksibilitas dan kekuatan otot, sehingga dapat membantu mencegah saraf terjepit.
- Menjaga postur tubuh yang baik, postur tubuh yang baik dapat membantu mengurangi tekanan pada tulang belakang dan saraf.
- Menghindari gerakan berulang yang berlebihan, gerakan berulang yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan pada tulang belakang dan saraf.
- Melakukan pemanasan sebelum melakukan aktivitas fisik, pemanasan dapat membantu mempersiapkan otot dan sendi untuk beraktivitas, sehingga dapat mengurangi risiko cedera.
Jika Anda mengalami saraf kejepit, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Jika Anda memerlukan konsultasi untuk cedera saraf kejepit, Anda dapat menghubungi Gadjah Mada Orthopaedic Center melalui nomor WA/telp :