Cedera tendon adalah kondisi yang terjadi ketika tendon mengalami kerusakan. Tendon adalah jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang.
Tendon berperan penting dalam pergerakan tubuh, seperti berjalan, berlari, melompat, dan mengangkat benda.
Penyebab Cedera Tendon
Tendon adalah jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang. Cedera tendon dapat terjadi akibat berbagai faktor, termasuk:
- Gerakan yang tiba-tiba atau berlebihan: Gerakan yang tiba-tiba atau berlebihan dapat menyebabkan tendon robek atau mengalami peradangan.
- Gerakan berulang: Gerakan berulang yang dilakukan secara terus-menerus dapat menyebabkan tendon mengalami peradangan atau degenerasi.
- Cedera akibat trauma: Cedera akibat trauma, seperti jatuh atau benturan, dapat menyebabkan tendon robek atau mengalami peradangan.
- Faktor usia: Risiko cedera tendon meningkat seiring bertambahnya usia.
- Faktor genetik: Beberapa orang memiliki kecenderungan genetik untuk mengalami cedera tendon.
Gejala Cedera Tendon
Gejala cedera tendon dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan cedera. Gejala umum cedera tendon meliputi:
- Nyeri: Nyeri adalah gejala yang paling umum dari cedera tendon. Nyeri dapat terjadi secara terus-menerus atau hanya saat beraktivitas.
- Pembengkakan: Pembengkakan dapat terjadi di sekitar area cedera. Pembengkakan dapat disebabkan oleh peradangan atau penumpukan cairan.
- Kekakuan: Kekakuan dapat terjadi di area cedera, terutama pada pagi hari atau setelah duduk atau berbaring dalam waktu lama.
- Kelemahan: Kelemahan dapat terjadi pada otot-otot di sekitar area cedera. Kelemahan dapat membuat sulit untuk menggerakkan area cedera.
- Krepitasi: Krepitasi adalah suara retak atau gemerisik yang terdengar saat area cedera digerakkan. Krepitasi dapat disebabkan oleh peradangan atau pengikisan tulang rawan.
Baca Juga : Apakah Cedera Tendon Dapat Sembuh Total?
Penyembuhan Cedera Tendon
Penyembuhan cedera tendon adalah proses yang kompleks dan membutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa bulan hingga satu tahun. Proses ini dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu:
-
Tahap inflamasi: Tahap ini terjadi dalam waktu 24-72 jam setelah cedera. Pada tahap ini, terjadi peradangan di area cedera yang ditandai dengan rasa sakit, pembengkakan, dan kemerahan.
-
Tahap proliferasi: Tahap ini terjadi dalam waktu 1-6 minggu setelah cedera. Pada tahap ini, terjadi pembentukan jaringan baru di area cedera untuk menggantikan jaringan yang rusak.
-
Tahap maturasi: Tahap ini terjadi dalam waktu 6-12 bulan setelah cedera. Pada tahap ini, jaringan baru yang terbentuk mulai matang dan memperkuat tendon.
Tips Pencegahan Cedera Tendon
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu mencegah cedera tendon:
- Lakukan pemanasan sebelum beraktivitas fisik: Pemanasan dapat membantu mempersiapkan tubuh dan otot-otot untuk beraktivitas fisik, sehingga dapat mengurangi risiko cedera.
- Lakukan peregangan secara teratur: Peregangan dapat membantu menjaga kelenturan otot-otot, sehingga dapat mengurangi risiko cedera.
- Gunakan sepatu yang nyaman dan pas: Sepatu yang nyaman dapat membantu menopang kaki dan mengurangi tekanan pada tendon.
- Hindari gerakan yang tiba-tiba atau berlebihan: Gerakan yang tiba-tiba atau berlebihan dapat menyebabkan tendon robek atau mengalami peradangan.
- Istirahatlah jika Anda merasa lelah: Kelelahan dapat meningkatkan risiko cedera tendon.
Jika Anda ingin berkonsultasi terkait dengan cedera tendon, Anda dapat menghubungi Gadjah Mada Orthopaedic Center melalui nomor WA/telp :