Cedera bahu adalah kondisi yang umum terjadi. Cedera ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti jatuh, kecelakaan, atau gerakan yang tiba-tiba dan tidak terkontrol.
Penanganan cedera bahu tergantung pada tingkat keparahan cedera. Cedera bahu ringan biasanya dapat sembuh dengan istirahat, kompres es, dan obat pereda nyeri.
Cedera bahu yang lebih parah mungkin memerlukan fisioterapi atau operasi.
Hal yang Harus Dilakukan Ketika Cedera Bahu
Berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan ketika mengalami cedera bahu:
- Istirahat. Istirahat adalah hal terpenting yang harus dilakukan saat mengalami cedera bahu. Istirahat akan membantu mengurangi pergerakan bahu dan mencegah terjadinya cedera yang lebih parah.
- Elevasi. Elevasi dapat membantu mengurangi pembengkakan dan nyeri pada bahu. Elevasi dapat dilakukan dengan cara mengangkat bahu yang cedera di atas dada.
- Kompres dingin. Kompres dingin dapat membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan. Kompres dingin dapat dilakukan dengan cara mengompres bahu yang cedera dengan es selama 20 menit setiap jam.
- Obat-obatan. Obat-obatan, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), dapat membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan. Obat-obatan ini dapat diperoleh tanpa resep dokter.
Jika nyeri dan pembengkakan tidak membaik setelah 2-3 hari, atau jika Anda mengalami gejala-gejala lain, seperti demam, kelemahan, atau kelumpuhan, maka sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti rontgen atau MRI, untuk menentukan tingkat keparahan cedera dan menentukan penanganan yang tepat.
Baca Juga : Berapa Lama Penyembuhan Cedera Otot saat Olahraga?
Jenis-jenis Cedera Bahu
Berikut adalah beberapa jenis cedera bahu yang umum terjadi:
- Keseleo bahu. Keseleo bahu terjadi ketika ligamen yang menghubungkan tulang bahu mengalami peregangan atau robek. Keseleo bahu dapat disebabkan oleh jatuh, kecelakaan, atau gerakan yang tiba-tiba dan tidak terkontrol.
- Dislokasi bahu. Dislokasi bahu terjadi ketika tulang lengan atas terlepas dari sendi bahu. Dislokasi bahu dapat disebabkan oleh jatuh, kecelakaan, atau gerakan yang tiba-tiba dan tidak terkontrol.
- Ruptur rotator cuff. Ruptur rotator cuff terjadi ketika tendon yang menghubungkan otot-otot rotator cuff mengalami robek. Ruptur rotator cuff dapat disebabkan oleh gerakan berulang, seperti melempar atau memukul, atau jatuh.
- Artritis bahu. Artritis bahu adalah kondisi yang menyebabkan peradangan pada sendi bahu. Artritis bahu dapat disebabkan oleh usia, cedera, atau kondisi medis lainnya.
Penanganan cedera bahu akan tergantung pada jenis dan tingkat keparahan cedera. Penanganan cedera bahu yang umum dilakukan meliputi:
- Istirahat, elevasi, kompres dingin, dan obat-obatan. Penanganan ini biasanya dilakukan untuk cedera bahu yang ringan hingga sedang.
- Fisioterapi. Fisioterapi dapat membantu meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas bahu. Fisioterapi biasanya dilakukan untuk cedera bahu yang sedang hingga parah.
- Operasi. Operasi biasanya dilakukan untuk cedera bahu yang parah, seperti ruptur rotator cuff atau dislokasi bahu yang berulang.
Dengan penanganan yang tepat, sebagian besar cedera bahu dapat sembuh dengan baik.
Jika Anda memerlukan konsultasi terkait dengan cedera bahu, Anda dapat menghubungi Gadjah Mada Orthopaedic Center melalui nomor WA/telp :