Tulang lutut bergeser atau dislokasi patella adalah kondisi di mana tempurung lutut (patella) bergeser dari posisinya yang normal di atas tulang paha.
Tulang lutut adalah tulang kecil yang terletak di bagian depan lutut. Selain itu, tulang ini dipegang pada tempatnya oleh ligamen, yang merupakan jaringan ikat yang kuat.
Penyebab dan Gejala Tulang Lutut Bergeser
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan tulang lutut bergeser, antara lain:
- Cedera: Cedera pada lutut, seperti benturan keras pada lutut atau jatuh dengan lutut tertekuk, dapat menyebabkan ligamen yang menahan tempurung lutut pada tempatnya robek atau cedera. Hal ini dapat menyebabkan tempurung lutut bergeser.
- Kelainan bawaan: Beberapa orang lahir dengan kelainan bawaan yang dapat membuat mereka lebih rentan mengalami dislokasi patella. Kelainan bawaan ini dapat menyebabkan ligamen yang menahan tempurung lutut pada tempatnya lemah atau tidak seimbang.
- Kelemahan otot: Otot paha yang lemah dapat menyebabkan lutut tidak stabil. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya dislokasi patella.
- Olahraga: Olahraga yang melibatkan gerakan yang tiba-tiba, seperti sepak bola, bola basket, dan tenis, dapat meningkatkan risiko terjadinya dislokasi patella.
Gejala-gejala dislokasi patella meliputi:
- Nyeri yang tiba-tiba dan parah pada lutut
- Lutut bengkak
- Ketidakmampuan untuk meluruskan lutut
- Ketidakstabilan lutut
Diagnosis dislokasi patella biasanya dilakukan dengan pemeriksaan fisik dan rontgen lutut. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan memeriksa lutut Anda untuk mencari tanda-tanda dislokasi, seperti nyeri, bengkak, dan ketidakmampuan untuk meluruskan lutut.
Rontgen lutut dapat membantu dokter untuk melihat apakah ada patah tulang atau kerusakan lain pada lutut.
Baca Juga : Berapa Lama Penyembuhan Tulang Lutut Bergeser?
Perawatan Tulang Lutut Bergeser
Perawatan dislokasi patella tergantung pada tingkat keparahan dislokasi dan kondisi umum pasien. Pada dislokasi patella ringan, biasanya tidak diperlukan operasi. Perawatan non-bedah yang dapat dilakukan meliputi:
- Istirahat: Istirahat dapat membantu mengurangi rasa sakit dan bengkak.
- Kompres dingin: Kompres dingin dapat membantu mengurangi rasa sakit dan bengkak.
- Obat-obatan: Obat-obatan antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen, dapat membantu mengurangi rasa sakit dan bengkak.
- Fisioterapi: Fisioterapi dapat membantu memperkuat otot-otot di sekitar lutut, yang dapat membantu mencegah dislokasi patella terulang.
Jika dislokasi patella parah atau sering terjadi, operasi mungkin diperlukan. Operasi yang dapat dilakukan meliputi:
- Rekonstruksi ligamen: Ligamen yang menahan tempurung lutut pada tempatnya dapat diperbaiki atau diganti.
- Arthroscopy: Arthroscopy adalah prosedur yang dilakukan dengan memasukkan kamera kecil dan alat-alat bedah ke dalam sendi lutut melalui sayatan kecil. Prosedur arthroscopy dapat digunakan untuk memperbaiki kerusakan pada tulang rawan atau ligamen.
Penyembuhan pasca operasi dislokasi patella biasanya membutuhkan waktu 6-12 minggu. Selama masa pemulihan, pasien harus menggunakan alat bantu jalan atau kruk untuk membantu berjalan.
Pasien juga harus mengikuti program fisioterapi untuk memperkuat otot-otot di sekitar lutut.
Tips Pencegahan
Berikut adalah beberapa tips untuk membantu mencegah dislokasi patella:
- Jaga berat badan ideal: Kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan pada lutut, yang dapat meningkatkan risiko terjadinya dislokasi patella.
- Lakukan latihan penguatan otot paha: Otot paha yang kuat dapat membantu menopang lutut dan mengurangi risiko terjadinya cedera.
- Hindari olahraga yang membebani lutut: Olahraga yang membebani lutut, seperti sepak bola, bola basket, dan tenis, dapat meningkatkan risiko terjadinya dislokasi patella.
Jika Anda mengalami dislokasi patella, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Jika Anda ingin berkonsultasi tentang tulang lutut bergeser di Gadjah Mada Orthopaedic Center, Anda bisa menghubungi nomor WA/Telpon kami :