Pendahuluan
Sarkopenia merupakan keadaan yang dicirikan oleh pengurangan dan kehilangan massa otot pada tahap usia tua. Kata “sarkopenia” berasal dari bahasa Yunani, di mana “sarx” mengacu pada daging dan “penia” merujuk pada kekurangan.
Problem serius ini menjadi umum di kalangan warga lanjut usia di seluruh dunia. Kehilangan massa otot ini bisa mengakibatkan sejumlah problem kesehatan serta penurunan kualitas hidup bagi warga lanjut usia.
Baca Juga : Apa Yang Dimaksud Dengan Patah Tulang Panggul Pada Usia Lanjut?
Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan lebih jauh tentang sarkopenia pada warga lanjut usia, elemen-elemen yang memengaruhi kondisi ini, serta upaya-upaya untuk mencegah dan mengatasi sarkopenia.
Penyebab Sarkopenia pada Usia Tua
Penuaan Alami: Proses penuaan yang alami mengakibatkan berkurangnya massa otot. Di masa lanjut usia, badan umumnya mengalami penurunan hormon anabolik yang mendukung pembentukan serta pemeliharaan otot.
Kurang Aktivitas Fisik: Gaya hidup kurang beraktivitas menyebabkan otot jarang digunakan dan bisa berujung pada penurunan massa otot.
Kurang Asupan Protein: Kebutuhan akan protein umumnya meningkat saat usia tua, tetapi banyak warga lanjut usia yang kurang mendapat asupan protein yang cukup, yang bisa berakibat pada penurunan massa otot.
Respon Inflamasi: Proses inflamasi kronis di usia tua bisa mempengaruhi pembentukan otot dan menimbulkan kerugian massa otot.
Baca Juga : Cara Menjaga Kesehatan Tulang Menurut dr. Luthfi Hidayat, Sp. OT (K)
Dampak Sarkopenia pada Kesehatan Warga Lanjut Usia
Sarkopenia membawa pengaruh signifikan bagi kesehatan warga lanjut usia, termasuk:
Menurunnya Kekuatan dan Fungsi Fisik: Penurunan otot bisa menyebabkan kelemahan serta menurunkan kemampuan fisik warga lanjut usia untuk menjalani aktivitas harian.
Peningkatan Risiko Jatuh: Kehilangan massa otot dan kelemahan bisa meningkatkan risiko warga lanjut usia untuk jatuh, yang pada akhirnya dapat menyebabkan cedera yang serius.
Penurunan Kualitas Hidup: Sarkopenia mampu mereduksi kualitas hidup warga lanjut usia akibat keterbatasan fisik dan berkurangnya kemandirian.
Reaksi terhadap Penyakit: Pengurangan massa otot mampu memengaruhi kemampuan tubuh untuk merespons serta pulih dari penyakit atau cedera.
Pencegahan dan Pengelolaan Sarkopenia
Sarkopenia mungkin tidak bisa dihindari sepenuhnya, tapi langkah-langkah berikut bisa diambil untuk mencegah dan mengelola kondisi ini:
Aktivitas Fisik Rutin: Melakukan latihan fisik secara teratur, khususnya latihan kekuatan serta keseimbangan, dapat membantu mempertahankan dan meningkatkan massa otot di usia tua.
Asupan Protein Cukup: Penting untuk memastikan warga lanjut usia memperoleh asupan protein yang memadai dalam diet mereka guna mendukung pembentukan dan pemeliharaan otot.
Pemantauan Kesehatan: Sebaiknya warga lanjut usia menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mendeteksi sarkopenia atau masalah kesehatan lainnya sedini mungkin.
Pengobatan dan Terapi: Dalam situasi tertentu, dokter bisa merekomendasikan pengobatan atau terapi guna menangani sarkopenia, seperti terapi hormon atau suplemen tertentu.
Baca Juga : Apakah Vitamin D Aman Untuk Lansia? Ini Penjelasan dr. Luthfi Hidayat, Sp. OT (K)
Kesimpulan
Sarkopenia adalah permasalahan penting yang dihadapi oleh warga lanjut usia, dan penurunan massa otot ini mampu menimbulkan berbagai masalah kesehatan serta penurunan kualitas hidup. Dengan memahami faktor-faktor yang memengaruhi sarkopenia dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai, kita dapat membantu warga lanjut usia menjaga kesehatan, keaktifan, dan arti hidup yang lebih besar pada usia lanjut.
Mengelola kondisi ini melalui rutinitas aktivitas fisik, asupan protein memadai, pemantauan kesehatan, serta pengobatan yang tepat akan menjadi kunci dalam menjaga kesehatan dan kualitas hidup warga lanjut usia.
Jika Anda memiliki masalah Sarkopenia, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter ortopedi di Gadjah Mada Orthopaedic Center di nomor telp/WA :